Sunday, June 3, 2018

Sniper Israel Tak Pernah Salah Sasaran, Mungkinkah Razan al Najjar "Sengaja" Ditembak Karena Alasan Ini?

Razzan al Najjar foto grid

Kesedihan dan air mata masih memenuhi Jalur Gaza.


Seorang paramedis dari Gaza, Razan al Najjar ditembak oleh pasukan militer Israel di dadanya pada 2 Juni 2018.


Pada saat itu, Najjar masih menggunakan rompi paramedis, tidak bersenjata, tidak membuat ancaman dan hanya sibuk membantu para demonstran yang terluka.


Ribuan orang menghadiri pemakamannya, termasuk rekan-rekannya dari paramedis Gaza lainnya.


Ayah dan ibu Najjar membawa seragam medis bernoda darah yang dikenakannya ketika dia ditembak.


“Dia sering pulang dengan pakaian putih yang berubah menjadi merah, itulah darah korban yang dia bantu hari itu, tapi merah ini adalah darahnya sendiri,” kata Ashraf, ayah Najjar.


Sementara itu, dilansri dari Middleeasteye, ibu Najjar, Sabreen mengungkapkan fakta baru tentang kematian putrinya.


“Mereka (pasukan Israel) tahun Najjar mereka tahu dia adalah seorang paramedis yang bertugas sejak 30 Maret,”


“Peluru itu bukan peluru acak, Israel menargetkan Najjar dan itu adalah tembakan peluru langsung ke dadanya, itu adalah penembak jitu Israel,” kata Sabreen.


Itu juga mengungkapkan bahwa sebelumnya, Najjar mungkin telah membuat marah pasukan Israel.


Dua minggu sebelum kematian Najjar, seorang petugas medis bernama Mousa Abu Hassanein juga ditembak mati oleh militer Israel.


Kematian Mousa meninggalkan kesedihan mendalam dan kemarahan dari sukarelawan medis di Jalur Gaza, termasuk Najjar.


Tetapi Najjar bukanlah tipe orang yang hanya diam, ia benar-benar melakukan wawancara yang dipublikasikan ke media sosial.


Ini adalah salah satu sikap yang menarik perhatian Israel kepadanya.


Dalam wawancara itu, Najjar mengatakan, “Kami menyaksikan banyak serangan oleh pasukan Israel, termasuk paramedis dan jurnalis sasaran, di mana mereka harus dilindungi,” katanya.


“Saya ingin seluruh dunia melihat mengapa pasukan Israel menargetkan kita hanya paramedis ini, kita bahkan tidak berkelahi, tidak menyerang dan tidak melakukan apa pun yang membahayakan, kita hanya menyelamatkan yang terluka, mencoba untuk menyembuhkan luka mereka.


“Jadi tolong jawab mengapa mereka menargetkan kami juga?”


Keluarga dan rekan Najjar menduga bahwa ini adalah salah satu alasan terkuat mengapa penembak jitu Israel menargetkan Najjar.


Mengutip dari akun resmi akun Twitter pasukan militer Israel, @IDFSpokesperson pada tanggal 31 Maret 2018 (yang sekarang telah dihapus), pasukan militer tidak pernah meluncurkan peluru yang dikontrol secara acak.


Mereka selalu tahu target mereka, dan tahu di mana peluru akan bersarang.


Melihat kesaksian keluarga dan kolega Najjar, mungkin saja kematian Najjar telah menjadi sasaran sebelumnya dan bisa jadi rekaman wawancara menjadi salah satu pemicu. (lisa/grid.id)



Terima Kasih telah berkenana berkunjung ke blog kami
sumber: https://suarandeso.com/category/islam
Disqus Comments